Games

Home » » Kai Tai Sheng Wang 開台聖王 (dewata pembuka pulau taiwan)

Kai Tai Sheng Wang 開台聖王 (dewata pembuka pulau taiwan)

Written By Unknown on Sabtu, 04 April 2015 | 06.25



Kai Tai Sheng Wang 開台聖王 (Dewata pembuka pulau Taiwan)

Kai Tai Sheng Wang yang berarti "Raja Suci Pembuka Taiwan" adalah sebutan kehormatan untuk seorang pahlawan dan patriot besar pada jaman akhir Dinasti Ming, Zheng Cheng Gong (The Sing Kong - Hokkian).

Secara umum penduduk setempat menyebutnya sebagai San Lao Ye atau Kai Shan Wang yang berarti Raja Pembuka Gunung. Zheng Cheng Gong disebut juga sebagai Guo Xing Ye (Kok Seng Ya - Hokkian) yang berartiTuan yang mempunyai nama keluarga hadiah kaisar.

Oleh orang Barat sebutan Guo Xing Ye 國姓爺 ini salah diucapkan menjadi Coxinga.
Zheng Cheng Gong lahir di propinsi Fujian, kabupaten Quan-zhou. Ayahnya seorang pejabat Kerajaan Ming, Zheng Zi Long, dan ibunya seorang wanita Jepang.

Ketika orang-orang Manzhu menguasahi Daratan Tiongkok, pasukan Kerajaan Ming terdesak ke selatan dan bertahan di propinsi Fujian. Zheng Zi Long berbalik memihak Manzhu, walaupun Zheng Cheng Gong sebagai putranya sudah mengingatkan berkali-kali.

Zheng Cheng Gong kemudian bersama-sama Zhang Huang Yan membentuk pasukan perlawanan bersama-sama sisa pasukan Ming untuk memukul mun- dur pasukan Manzhu. Markas mereka adalah di pulau Jinmen (Quemoy),dan kota Xiamen (Amoy).

Pada tahun 1659, Zheng Cheng Gong dan Zhang Huang Yan memimpin pasukan tentara yang terdiri dari 100.000 prajurit, berlayar dalam beberapa ribu perahu memasuki sungai Yangzi sampai Nanjing dan mengepung kota itu. Zhang Huang Yan kemudian memimpin satu detasemen tentara menyerbu keselatan propinsi An-hui. Rakyat menyambut dengan gembira kedatangan mereka.

Tapi kemudian pihak Manzhu mengadakan serangan balasan yang memaksa Zheng mengundurkan diri kembalike Xiamen. Zhang Huang Yan kemudian tertawan dan di hukum mati oleh pihak Manzhu. Karena melihat propinsi Fujian tak mungkin dipertahankan lagi, Zheng Cheng Gong lalu mengundurkan diri ke Taiwan bersama seluruh pasukannya.

Taiwan pada waktu itu dikuasai oleh orang Belanda Pada tahun 1661 Zheng dengan berapa ratus kapal mendarat di Taiwan.Belanda mencoba bertahan tapi akhirnya mereka menyerah setelah benteng pertahanannya di Fort Zeelandia dikepung dan jatuh ketangan pasukan Zheng Cheng Gong. Fort Zeelandia ini terletak di Anping sebuah kota pelabuhan yang tertua di Taiwan.

Pada waktu itu orang-orang Gaoshan, penduduk asli pulau Taiwan, belum mengenal tata cara bercocok tanam dan mengolah tanah menggunakan sapi, mereka belum mengenal arit, cangkul ataupun bajak. Zheng Cheng Gong bersama pengikutnya mengajar mereka bertani. Kemudian Zheng juga mendirikan rumah-rumah sekolah dan orang-orang Gaoshan dianjurkan mengirim-kan anak-anak mereka ke situ untuk dididik.

Dengan cara ini standar kehidupan mereka meningkat, Ketika Zheng Cheng Gong meninggal, penduduk pulau itu, untuk memperingati jasa-jasanya, lalu mendirikan kuil peringatan diempat tempat.

Tempat pertama di Ho liau-gang, sebuah teluk tempat pertama kali Zheng Cheng Gong mendarat. Tempat kedua adalah tempat pasukan Zheng Cheng Gong menerima penyerahan kekuasaan dari gubenur Belanda. Di tempat ketiga di lereng sebelah timur Shan-Zai-wei dan yang terakhir di lereng sebelah barat bukit Jiu Ling.

Kecuali keempat tempat itu, ada empat kelenteng lagi yang merupakan kelenteng keluarga Zheng Cheng Gong yaitu San Lao Ye Gong (Sam Loo Ya Kiong - Hokkian), Da Ren Miao (Tay Jin Bio -Hokkian), Yan Ping Jun Wang Chi dan Zheng Xing Zhong Chi atau rumah abu keluarga Zheng.

Sembahyang di kelenteng ini biasanya dilakukan pada tanggal 16 bulan 1 Imlik, bertepatan dengan hari lahirnya Zheng Cheng Gong.Memasuki jaman Dinasti Qing (Manzhu), rakyat masih tetap melakukan penghormatan seperti biasa, tapi karena khawatir dicurigai oleh penguasa Manzhu, mereka tidak berani terang-terangan memuja Guo Xing Ye, melainkan mengubah namanya Kai Shan Wang (Raja Muda Pembuka Gunung) atau Zhu Wang Ye.
Karena sering ditampilkan bersama-sama dua orang panglimanya maka mereka disebut San Lao Ye atau Tiga Tuan yang terhormat. Upacara sembahyangnya seperti yang dilakukan pada kelenteng-kelenteng lain.

Pejabat-pejabat setempat membiarkan saja hal itu berlangsung terus, tapi di dalam buku sejarah Dinasti Qing dicatat bahwa yang dipuja di kalangan Kai Shan Wang Miao, San Lao Gong (kelenteng San Lao Ye) dan Da Ren Miao adalah dewa-dewa yang tidak dikenal asal-usulnya.

Pada masa pemerintahan Kaisar Tong Zhi, tahun ke 13 bulan 10 seorang utusan kaisar dari Beijing, Shen Bao Cheng, mengunjungi pulau Taiwan dan Peng-hu,untuk menentramkan rakyat disana dengan penjelasan bahwa Zheng Cheng Gong adalah menteri dari Kerajaan Ming dan bukan pemberontak, serta merestui kelenteng-kelenteng yang memuja Zheng Cheng Gong sebagai kelenteng yang khusus.
Pada tahun Guang Xu, tahun pertama bulan pertama,ijin diberikan dan Kelenteng Kai Shan Wang Miao diperluas dengan mengambil corak bangunan persegi empat bergaya Fu-zhou. Namanya dirubah menjadi Yan Ping Jun Wang Chi yang berarti.

Kuil Peringatan untuk Yan Ping Jun Wang (gelar kehormatan untuk Zheng Cheng Gong).Di ruang utama dipuja Zheng Cheng Gong bersama dua orang panglimanya yaitu Gan Hui (Kam Hwie - Hokkian) dan Wan Li ( Ban Lee -Hokkian).

Kemudian dikelenteng ini ditambahkan altar peringatan untuk ibu Zheng Cheng Gong dan pangeran Ning Jing Wang, keturunan Kaisar Ming, bersama lima orang selirnya.

Di sebelah barat dan timur pintu utama di tempatkan pemujaan untuk para panglima Zheng Cheng Gong. Kelenteng ini bentuknya sederhana tapi megah, ditambah dengan banyaknya pohon beringin tua yang menjadikan suasana di situ hening dan berwibawa.Pada tahun 1963 kuil itu dipugar kembali dengan gaya istana Beijing. Disebelah kanan dibangun "Musium

Peringatan Zheng Cheng Gong" dengan gaya barat dan sebelah kiri diperluas dengan sebuah taman. Upacara peringatannya dirubah tanggalnya menjadi 29 April (kalender internasional ),meskipun tanggal ini tidak mempunyai dasar sejarah.

Kelompok bangunan ini sekarang kelihatan indah, tapi suasana yang berwibawa dan arti yang terkandung dalam peringatan pembukaan pulau Taiwan oleh Zheng Cheng Gong menjadi kabur.

Walaupun demikian, pemujaan-pemujaan di Kelenteng San Lao Ye Gong, Da Ren Miao dan kelenteng-kelenteng pribadi masih mencerminkan tata cara masa lalu sehingga tetap dapat membangkitkan kenangan akan jerih payah Zheng Cheng Gong dalam membuka Taiwan.

Dibandingkan dengan Museum Peringatan yang diresmikan pemerintah itu, upacara-upacara yang dilakukan di Yan Bing Jun Wang Chi lebih punya makna beberapa kali lipat .

Related Post :
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar



 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2016. 3 DHARMA - All Rights Reserved
Created by Creating Website Modified by Andreas
Proudly powered by Blogger