DEWATA PELINDUNG KAUM TERPELAJAR
Biasa disebut wu wenchang, mereka bertugas untuk mendampingi para pelajar hingga selesai menjadi pejabat sipil maupun militer. Wu wenchang berjumlah 5 (lima) yaitu Wen Chang Di Jun menduduki urutan pertama, Wen Heng Sheng Di (salah satu gelar kedewaan Guan Gong) menduduki urutan kedua, Fuyou Di Jun (gelar kedewaan untuk Lu Dong Bin, salah satu dari Ba Xian atau delapan dewa) menduduki urutan ketiga, Kui Dou Xing Jun (Kui To Sing Kun - Hokkian) menduduki urutan keempat, sedangkan Zhu Yi Fu Zi menduduki urutan kelima.
Banyak kelenteng yg memuja kelima-limanya dalam satu altar biasa disebut wu wenchang, ada pula yg memujanya bertiga , ada yg memujanya dalam altar sendiri-sendiri (kebanyakan kelenteng di Indonesia memujanya sendiri).
Kenapa dewata pelindung kaum terpelajar atau intelektual ini banyak dipuja, karena jaman dahulu banyak orang-orang yang sedang berjuang untuk mengikuti ujian Negara, dalam hal ini tentu sangat banyak hal kecurangan yang terjadi, sehingga biasa hanya sedikit anak orang miskin yang benar-benar pandai dapat lolos, kebanyakan anak pejabat menyuap petugas ujian sehingga mereka lah yg lolos dan menjadi pejabat sipil maupun militer.
Hanya ada satu harapan bagi mereka kalangan pelajar untuk memohon kepada wu wenchang sehingga mereka dapat terlindungi para dewata sampai ujian hingga lolos menjadi pejabat.
Kui Dou Xing Jun 魁斗星君
Kui Dou Xing Jun 魁斗星君adalah salah satu dari tujuh bintang Xuan Wu 玄武 ( Bintang Utara) yg dinamakan Kui Xiu atau Kui Xing 魁星 yg berarti bintang Kui (biasa disebut juga kaisar hijau), mempunyai tugas yg berkaitan dengan masalah ujian sekolah, konon menurut kepercayaan Kui Xing 魁星 pernah turun dan menjelma kedunia sebagai sastrawan yang wajahnya sangat jelek, walaupun buah kalamnya sangat bagus, beberapa kali gagal lulus ujian, Zhuang Yuan 状元 ( gelar kesarjanaan kelasik yg tertinggi pada masa itu) hanya karena wajahnya yg buruk itu, karena putus asa akhirnya ia memilih jalan pendek untuk mengakhiri hidupnya dengan menurjunkan diri ke sungai, arwahnya diangkat menjadi malaikat pelindung para sastrawan yg sedang dalam perjalanan ke ibukota guna mengikuti ujian kesastraan .
Kui Xing 魁星sering jg diwujudkan wajah Jelek, berkulit hijau, tangannya satu memegang gantang atau takaran, yg satu lagi memegang pena Tionghoa, dan satu kakinya menjejak ke belakang. perwujudan ini jelas adalah personifikasi dari huruf " Kui" 魁 yg berarti "besar". yg terdiri dari unsur huruf "setan " dan gantang, ia dianggap sbg dewa yg bertugas membagi gelar bagi sastrawan yg lulus ujian, sebab itu para terpelajar yg akan menempuh ujian selalu bersembahyang dihadapannya, patungnya ditampilkan bersama dengan Wen Chang Di Jun 文昌帝君, pemujaannya pada jaman dinasti Ming 明朝 , Kui Xing 魁星 sudah demikian populer.
Kui Xing 魁星sering jg diwujudkan wajah Jelek, berkulit hijau, tangannya satu memegang gantang atau takaran, yg satu lagi memegang pena Tionghoa, dan satu kakinya menjejak ke belakang. perwujudan ini jelas adalah personifikasi dari huruf " Kui" 魁 yg berarti "besar". yg terdiri dari unsur huruf "setan " dan gantang, ia dianggap sbg dewa yg bertugas membagi gelar bagi sastrawan yg lulus ujian, sebab itu para terpelajar yg akan menempuh ujian selalu bersembahyang dihadapannya, patungnya ditampilkan bersama dengan Wen Chang Di Jun 文昌帝君, pemujaannya pada jaman dinasti Ming 明朝 , Kui Xing 魁星 sudah demikian populer.
Para sastrawan kuno beranggapan Kui Xing atau Kui Dou Xing Jun juga merupakan malaikat pelindung agar mereka dapat memperoleh kepangkat, pada tanggal 7 bulan 7 Imlek malam, bertepatan dengan ulang tahun Kui Xiu, mereka biasanya mengadakan upacara untuk berkumpul sambil membuat syair dan makalah, tak lupa disertai hidangan.
Zhu Yi Xing Jun 朱衣神君
Zhu Yi Fu Zi atau seringkali disebut Zhu Yi Xing Jun (Cu I Seng Kun Hokkian) atau Zhu Fu Zi (Cu Hu Cu - Hokkian) adalah seorang sastrawan terkemuka pada jaman dinasti Sung Selatan dengan nama Zhu Xi .
Hari lahirnya pada tanggal 4 bulan 1 Imlik. Zhu Xi adalah sarjana yang khusus mempelajari masalah kesusilaan dan adat upacara, dia telah mengarang 4 buah buku tentang hal- hal diatas.
Hari lahirnya pada tanggal 4 bulan 1 Imlik. Zhu Xi adalah sarjana yang khusus mempelajari masalah kesusilaan dan adat upacara, dia telah mengarang 4 buah buku tentang hal- hal diatas.
Sastrawan - sastrawan pada dinasti Yuan dan Ming, memakai buku - buku ini sebagai buku pegangan utama apabila hendak menempuh ujian kesarjanaan. Mereka disamping mempelajari .
karya Zhu Xi itu juga mengadakan penghormatan kepadanya dengan mengadakan sembahyang, agar dalam jawaban - jawaban ujiannya nanti berkenan di hati Zhu yi. Sebab itu Zhu Yi dianggap sebagai Malaikat Uji.
Kisah yang khusus tentang tugas Zhu Yi sebagai dewa pelindung ujian, dan sangat populer dan seluruh negeri adalah sebagai berikut: Seorang pemeriksa ujian, setelah secara teliti memeriksa naskah ujian seorang mahasiswa lalu meletakkannya di samping dan menganggap karya itu sangat jelek dan tak layak diluluskan. Tapi naskah itu, bergerak kembali kehadapannya seakan - akan ada yang mengembalikan agar diperiksa ulang .
Pada saat yang bersamaan, seorang tua berjubah merah muncul dan mengangguk di depannya sebagai isyarat agar naskah tersebut diluluskan. Si pemeriksa takjub akan kejadian itu lalu memberikan persetujuannya supaya sang mahasiswa diluluskan. Si orang tua berbaju merah tersebut adalah Zhu Yi yang disebut juga Zhu Fu Zi atau Zhu Yi Xing Jun, karena secara harfiah nama Zhu Yi berarti "baju merah".
Pada saat yang bersamaan, seorang tua berjubah merah muncul dan mengangguk di depannya sebagai isyarat agar naskah tersebut diluluskan. Si pemeriksa takjub akan kejadian itu lalu memberikan persetujuannya supaya sang mahasiswa diluluskan. Si orang tua berbaju merah tersebut adalah Zhu Yi yang disebut juga Zhu Fu Zi atau Zhu Yi Xing Jun, karena secara harfiah nama Zhu Yi berarti "baju merah".
Seperti juga Kui Dou Xing Jun, Zhu Yi dianggap pelindung agar suatu ujian dapat sukses. Sering kali Zhu Yi ditampilkan bersama rekannya seorang yang disebut Si Jirah Ernas atau Jin Jia (Kim Ka - Hokkian) yang
juga dianggap pelindung ujian. Jin Jia biasanya memakai baju perang keemasan sesuai dengan namanya dan membawa bendera. Cukup dengan kibaran bendera saja pada rumah yang keluarganya mengharapkan salah satu anggotanya dapat lulus ujian, maka niat itu akan terlaksana. Jin Jia disamping pelindung kaum pelajar, ia musuh kejahatan. Bendera di tangan kanannya adalah pertanda kebaikan, sedang pedang di tangan kirinya adalah penumpas kejahatan.
Related Post :
- TEE CONG ONG PO SAT ( BODHISATTVA KSITIGARBHA)
- Kwan Kong - Sangharama Bodhisattva
ZHANG TIAN SHI / THIO THIAN SU 張天師 (GURU LANGIT)
- SAM KWAN TAY TE / SAM GWAN KONG 三官大帝
- TUO TA TIAN WANG (Dewa penjaga perbatasan langit)
0 komentar:
Posting Komentar