LEGENDA TRADISI BERSIH-BERSIH RUMAH SEBELUM IMLEK
Kebiasaan membersihkan rumah pada tanggal 23 dan 24 imlek itu adalah berasal dari legenda bahwa jaman dahulu itu manusia memiliki dewa yang disebut san shi shen yang mengikuti manusia bagaikan bayangan. Dewa ini adalah dewa yang rese serta suka mengadu yang tidak-tidak kepada Kaisar Jade ( Yu Huang Shang Di).
San Shi Shen suka menghitamkan manusia. Dia sering difitnah orang di depan Kaisar Jade, raja dari semua dewa-dewa Cina, dan membuat Kaisar Jade percaya dunia pria itu adalah tempat berkembang biak kejahatan dan kekotoran.
Suatu hari, Shan Shi Shen melaporkan kepada Kaisar Jade bahwa manusia mengutuk dia dan ingin menggulingkan kekuasaannya. Kaisar Jade demikian marah. Dia segera memerintahkan Shan Shi Shen untuk membuat tanda di rumah yang menyinggung dia, catatan kejahatan mereka dengan menandai rumah-rumah para pelanggar dengan sarang laba-laba.
Lalu ia memerintahkan Wang Ling Guan, dewa di surga untuk turun ke dunia manusia pada malam Tahun Baru Cina dan membunuh mereka yang ada sarang laba-laba di bawah atap mereka. Shan Shi Shen sangat senang. Dia menandai semua rumah dengan sarang laba-laba. Dewa Dapur yang berada di rumah datang untuk mengetahui niatnya dan mendengar hal ini amat sangat terkejut dan membuat suatu rencana bahwa pada tgl 23 hingga tgl 30 ( hari menjemput Zhao Jun ) semua orang harus membersihkan rumah dari segala macam kotoran dan harus sudah bersih sebelum pada tgl.30.
Jika rumah itu tidak cukup bersih, Dewa Dapur akan menolak memasuki rumah. Kemudian pada malam Tahun Baru Cina tgl 30 ketika Wang Ling Guan datang, ia terkejut menemukan bahwa dunia manusia itu harmonis, damai dan bersih dan tidak ada sarang laba-laba. dan orang-orang bersembayang kepada para leluhur serta meminta perlindungan untuk tahun depan, semoga tahun yang baru membawa harapan yang baru ( Xin Nian Ru Yi ). Dia kembali ke Surga dan melaporkan apa yang telah dilihatnya pada Kaisar Jade, yang kemudian menyadari Shan Shi Shen telah berbohong padanya. Akhirnya, Shan Shi Shen diperiksa serta digampar mulutnya sebanyak 300 kali dan menghukumnya di penjara langit selama-lamanya.
seluruh desa bersih-bersih |
Setelah mengantar Dewa, orang-orang China akan mulai menyapu rumah. Di Cina, itu adalah konvensi untuk melakukan pembersihan menyeluruh rumah sebelum Festival Musim Semi. Jika Anda melakukan perjalanan di seluruh China pada waktu itu, Anda akan menemukan seluruh negeri, pria dan wanita, tua dan muda, sibuk dengan membersihkan rumah, mencuci apapun yang dapat dicuci seperti semua macam peralatan, semua seprai dan gorden, dll membersihkan sering berlangsung selama beberapa hari.
Anda mungkin bingung tentang mengapa itu berlangsung begitu lama. Hal ini karena membersihkan rumah melambangkan menyingkirkan nasib buruk lama untuk membuat jalan bagi masa depan yang baik baru. Oleh karena itu, orang Cina membayar perhatian khusus untuk itu. Mereka sering melakukan pembersihan secermat mungkin.
menganti duilan dan menshen |
Selain itu, Anda mungkin mendapatkan perasaan halus bahwa orang-orang Tionghoa yang membuat upaya besar mereka untuk menyambut Festival Musim Semi datang suci.
Membersihkan rumah, mencat dan memperbaiki rumah selama 6 hari adalah hal yang dapat dikatakan kita juga merawat rumah yang telah kita diami selama setahun itu. Kebiasaan membersihkan rumah ini menurut catatan kitab kuno Lu Si Cun Qiu sudah ada sejak jaman pemerintahan Yao dan Sun.
membersihkan Shen Siang dan altar |
seiring berkembangnya jaman acara bersih-bersih rumah ini sekarang juga digunakan untuk anggota keluarga mengumpul kerjabakti, merenovasi dan memperbaiki hal-hal yang berkaitan dengan sembahyangan, serta waktu yang tepat pula untuk mencuci Rupang dan peralatan sembahyang. memulai memasang atribut-atribut imlek (pohon sakura beserta pohon jeruk yang mengelantung, lampion, membungkus angpao dll), menempel kan huruf dan syair-syair harapan kedepan, mengganti sticker dewa pintu (Menshen).
hal ini juga di terapkan di kelenteng-kelenteng guna menyambut imlek bersama.
Barongsai setya dharma balikpapan di perumahan elit |
ada hal menarik lagi yang mungkin dapat kita lestarikan, imlek tahun lalu saya berada di kalimantan timur, disana ada sebuah kelenteng yang pengurus barongsai nya aktif, sehingga setiap acara imlek mereka dapat order dari orang-orang tionghoa untuk memainkan barongsai dan mampir di ruko-ruko sepanjang jalan, tradisi ini sangat baik memiliki makna yang bagus, setiap ruko sudah menyediakan angpao dari kain merah yang di letakkan diatas pintu ruko, setelah sepanjang jalan tersebut barongsai juga diundang masuk ke perumahan elit, hampir sama tidak hanya orang tionghoa saja yang mengundang barongsai masuk kedalam rumah melainkan hampir semua penghuni perumahan tersebut mendengar bunyi tambur dan teng langsung bersiap2 membuka pintu gerbang ke rumah masing-masing.
tradisi unik dan bernilai tinggi sayang kalo sampai tidak dilestarikan.
Related Post :
0 komentar:
Posting Komentar